Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan untuk Atap

Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan untuk Atap
Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan untuk Atap

Perbedaan baja konvensional dan baja ringan untuk atap sangat beragam. Perbedaan ini bisa dilihat dari bahan pembuatannya, harga di pasaran, sampai pemasangannya pun juga berbeda.

Baja merupakan sebuah konstruksi yang pada era sekarang ini sangat diminati oleh masyarakat. Apalagi jika sedang memiliki proyek bangunan yang besar, pasti lebih memilih menggunakan baja daripada bahan lain.

Tentu bukan tanpa alasan, produk baja memiliki sifat yang fleksibel, sehingga mudah dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan. Selain itu, baja juga memiliki daya tahan kokoh.

Baja konvensional dan baja ringan menjadi dua rangka yang paling laku di pasaran. Hal tersebut terjadi karena kedua baja di atas memiliki kelebihannya masing-masing yang disukai masyarakat.

Namun antara baja konvensional dan baja ringan ternyata memiliki beberapa perbedaan. Anda bisa membaca artikel ini sampai habis untuk mengetahui perbedaannya.l

Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan untuk Atap

Perbedaan Baja Konvensional dan Baja Ringan untuk Atap
Gambar Baja Ringan

Setiap barang yang memiliki bahan berbeda pasti ada saja perbedaannya. Sama halnya dengan baja ringan dan konvensional yang memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan ini bisa anda gunakan sebagai referensi ketika hendak memilih rangka baja. Pastinya selain perbedaan di bawah ini, anda bisa mencari keunggulan dan kekurangan masing-masing baja lebih dalam lagi.

1. Massa Berat

Baja ringan sesuai dengan namanya memiliki massa yang lebih ringan dibandingkan dengan baja konvensional. Tentu hal ini bukan serta merta hanya berbeda berat saja namun ada fungsinya tersendiri.

Perbedaan massa berat ini menjadikan baja ringan lebih mudah dipasang. Selain itu baja ringan juga lebih mudah untuk dipasang sesuai dengan desain yang diinginkan.

2. Harga

Perbedaan harga antara baja konvensional dan baja ringan cukup jauh. Jauhnya jarak harga ini karena memang dari material bahan baku yang sedikit berbeda.

Baja ringan memiliki harga yang lebih murah dibanding baja konvensional. Tentu karena baja ringan terbuat dari bahan yang berbeda dari baja biasa sehingga memiliki beban yang lebih ringan.

3. Ketebalan

Jika anda ingin memiliki rangka yang lebih kuat dan kokoh, maka anda perlu memilih baja konvensional. Bukan tanpa alasan, baja biasa memiliki ketebalan yang lebih besar dibanding baja ringan.

Baja konvensional memiliki ketebalan sekitar 14MM. Jelas baja biasa lebih tebal dibandingkan dengan baja ringan yang umumnya memiliki ketebalan antara 0,4MM-1MM saja.

4. Waktu Pemasangan

karena memiliki beban yang lebih ringan dibanding konvensional, baja ringan menjadi mudah dipasang. Tentunya mudah sekali untuk baja ringan dibentuk. sesuai dengan desain yang diinginkan.

Pembentukan yang mudah ini tentu akan berdampak pada pemasangan yang cepat. Selain itu, cara menyambungkan baja ringan juga cukup mudah dilakukan.

5. Waktu Penggunaan

Material baja konvensional ternyata lebih kuat dibandingkan dengan baja ringan. Bukan tanpa alasan, baja biasa memiliki material yang lebih kuat dan kokoh.

Hal tersebutlah yang membuat baja konvensional akan lebih tahan lama. Namun jika berbicara tentang korosi, maka baja biasa akan lebih cepat terkena dibandingkan dengan baja ringan.

Kesimpulan

Perbedaan baja konvensional dan baja ringan untuk atap sudah dijelaskan pada pembahasan di atas. Anda bisa mencari tahu lebih dalam tentang perbedaan kedua atap tersebut.

Pastikan memilih rangka atap yang sesuai dengan kebutuhan bangunan anda. Pilihlah produk yang menurut anda memiliki ketahanan dan kekokohan untuk jangka panjang.

Baja konvensional maupun baja ringan sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika masih belum paham, anda bisa membaca artikel mengenai keunggulan rangka baja ringan untuk atap.

Related posts

Leave a Reply